TUGAS BIOLOGI
PRAKTEK KAPASITAS PARU-PARU & RESPIRASI PADA MANUSIA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK TERATAI :
NUGRAH PRATAMA
ISWAN IZZULHAQ
M. MAHMUD HIJAZY NASIR
MUH. WAHYU APRIANSYAH
MUH. FADIL SAPUTRA S.
DAVID WONG
KELAS : XI MIA 2
SMA NEGERI 1 SUNGGUMINASA
TAHUN AJARAN 2016/2017
LANDASAN TEORI
Volume Udara Pernapasan
Secara garis besar volume udara pernapasan dapat dibedakan menjadi 6 yaitu:
a. Volume tidal (tidal volume)
Volume udara pernapasan (inspirasi) biasa, yang besarnya 500 cc atau 500 ml.
b. Volume cadangan inspirasi/ udara komplementer
Volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah bernafas (inspirasi) biasa, yang besarnya 1500 cc atau 1500 ml.
c. Volume cadangan ekspirasi/udara suplementer
Volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah mengeluarkan nafas (ekspirasi) biasa, yang besarnya 1500 cc atau 1500 ml.
d. Volume sisa / residu
Volume udara yang masih tersisa dalam paru-paru setelah mengeluarkan nafas (ekspirasi) maksimal, yang besarnya 1000 cc atau 1000 ml.
e. Kapasitas vital (vital cavasity)
Volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi semaksimal mungkin juga, yang besarnya 3500 cc atau 3500 ml. Jadi, kapasitas vital = V tidal + V cadangan inspirasi + V cadangan ekspirasi.
f. Volume total paru-paru(total lung volume)
Volume udara yang dapat ditampung paru-paru semaksimal mungkin, yang besarnya 4500 cc atau 4500 ml.
Volume dan kapasitas seluruh paru pada wanita kira-kira 20 sampai 25 persen lebih kecil daripada pria dan lebih besar lagi pada orang yang atletis dan bertubuh besar daripada orang yang bertubuh kecil.
Metode sederhana untuk mempelajari ventilasi paru adalah dengan mencatat volume udara yang masuk dan keluar paru-paru, suatu proses yang disebut spirometer. Spirometer ini terdiri dari sebuah drum yang di balikkan di atas bak airdan drum tersebut diimbangi oleh suatu beban. Dalam drum terdapat gas untuk bernapas, biasanya udara atau oksigen dan sebuah pipa yang menghubungkan mulut dengan ruang gas. Apabila seseorang bernapas dari dan ke dalam ruang ini, drum akan naik turun dan terjadi perekaman yang sesuai di atas gulungan kertas yang berputar.
Frekuensi Pernapasan
Gerakan pernapasan diatur oleh pusat pengendali di otak, sedangkan aktifitas saraf pernapasan dirangsang oleh stimulus dari karbondioksida (CO2). Pada umumnya manusia mampu bernapas 15 � 18 kali tiap menitnya. Cepat atau lambatnya bernapas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Faktor umur
Semakin bertambah usia seseorang, maka semakin rendah frekuensi pernapasannya.
2. Jenis kelamin
Laki-laki umumnya bernapas lebih pelan daripada perempuan ini dikarenakan volume paru-paru laki-laki lebih besar daripada perempuan. Namun kadar O2 yang dibutuhkan oleh laki-laki lebih besar daripada perempuan, itu karena pada umumnya liki-laki lebih banyak bergerak daripada perempuan.
3. Suhu tubuh
Hal ini berhubungan dengan proses metabolisme tubuh, semakin tinggi suhu tubuhnya semakin tinggi pula frekuensi pernapasannya.
4. Posisi tubuh
Pada saat berdiri frekuensi pernapasan lebih besar, karena energi yang digunakan untuk menopang tubuh lebih banyak. Pada posisi duduk, frekuensi pernapasan lebih menurun, karena energi yang digunakan untuk menyangga tubuh merata oleh tubuh.
5. Kegiatan tubuh
Orang yang banyak melakukan kegiatan frekuensi pernapasannya akan meningkat karena akan lebih banyak memerlukan energi. Dibandingkan dengan orang yang melakukan sedikit kegiatan, jelas frekuensi pernapasannya akan lebih rendah karena lebih sedikit memerlukan energi.
Setelah bekerja berat seperti berlari atau olahraga, maka laju pernapasan akan lebih cepat. Pada saat menghembuskan nafas sejumlah CO2 dilepaskan.
KAPASITAS PARU-PARU
Tujuan :
Untuk mengetahui kapasitas paru-paru
Alat dan Bahan :
� Botol / Gelas Besar
� Botol / Gelas Kecil
� Mistar
� Selang Plastik (1 Meter) di Potong Menjadi 2 Bagian, Panjang dan Pendek
Cara Kerja :
1. Isi botol dengan air
2. Masukkan 2 selang ke dalam botol besar
3. Selang panjang hubungkan dengan botol kecil, selang pendek hubungkan dengan mulut
4. Melalui selang pendek hembuskan udara sekuat-kuatnya sekali saja
5. Ukurlah volume air yang berpindah / mengalir ke botol kecil kemudian catat
6. Ulangi percobaan di atas oleh setiap anggota kelompok
Nama | Volume air yang berpindah / mengalir ke botol kecil (Kapasitas Paru-Paru / Volume Udara) |
Nugrah Pratama Iswan Izzulhaq M. Mahmud Hijazy Nasir Muh. Wahyu Apriansyah Muh. Fadil Saputra S. David Wong | 140 ml 151 ml 162 ml 166 ml 142 ml 145 ml |
RESPIRASI PADA MANUSIA
Tujuan :
Untuk mengetahui gas apa saja yang terkandung dalam udara pernapasan
Alat dan Bahan :
� Pipet Penghisap
� Gelas
� Air Kapur
Cara Kerja :
1. Ambil kapur putih sebanyak 1 sdt
2. Larutkan dalam air kira-kira 1 cangkir
3. Aduk hingga larut
4. Diamkan larutan air kapur beberapa menit
5. Air kapur yang jernih pindahkan ke gelas lain
6. Dengan menggunakan pipet penghisap, tarik nafas dan tiup air kapur berulang kali
7. Perhatikan dan catat hasilnya ke dalam tabel
Warna air kapur sebelum ditiup | Warna air kapur setelah ditiup |
Keruh
|
Lebih Keruh |
Pertanyaan :
1. Bagaimana rumus kimia air kapur?
2. Bagaimana rumus kesenyawaan antara air kapur dengan hasil pernapasan?
3. Mengapa air kapur berubah warnanya setelah ditiup?
4. Buatlah kesimpulan!
Jawaban :
1. Rumus kimia air kapur adalah Ca(OH)2 karena terbentuk dari air dan kapur. Di mana reaksinya seperti di bawah ini : CaO + H2O >> Ca(OH)2
2. Dari pencampuran air kapur dengan hasil pernapasan, maka diperoleh rumus persenyawaan yaitu sebagai berikut : Ca(OH)2 + CO2>> CaCO3 + H2O
3. Air kapur berubah warna karena air kapur telah bercampur dengan hasil pernapasan, yaitu CO2 (Karbon dioksida) dari udara yang dihirup sekuat-kuatnya dan dihembuskan sekuat-kuatnya melalui pipet penghisap.
4. Kesimpulan :
Kapasitas vital paru-paru adalah udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi semaksimal mukngkin juga, yang besarnya 3500cc atau 3500 ml.
Jadi banyak sedikitnya kapasitas pernapasan paru-paru tergantung oleh beberapa faktor, diantaranya adalah :
1. Berat badan, semakin berat, semakin banyak pula udara yang dihisap maupun dikeluarkan. Otomatis semakin banyak udara yang tertampung.
2. Umur, semakin banyak umur semakin kuat dalam menampung udara, tetapi masih ditentukan lagi oleh berat badan.
3. Aktifitas, kita akan menghirup udara lebih banyak jika kita melakukan suatu aktifitas, misalnya lari, karena dengan berlari kita membutuhkan banyak oksigen yang kita hisap.
4. Kesehatan tubuh, factor kesehatan juga berperan penting dalam kapasitas. Jika kita misalnya sudah pernah terkena penyakit paru-paru tentunya kapasitas udara di paru-paru juga berkurang..
KELOMPOK TERATAI � XI MIA 2
SMA NEGERI 1 SUNGGUMINASA